Sunday, June 19, 2011

tak sempat update

dah lama tersadai ni..

Saturday, December 26, 2009

Buku Kajian Orientalis

Sebahagian buku boleh didapati di sini:
http://www.al-maktabeh.com/ar/list.php?cat=7

Friday, October 16, 2009

Lagi artikel

Senarai Orientalis Barat, Karya Mereka & Serangan Terhadap Islam, Zaharuddin Bin Ab. Rahman, http://www.zaharuddin.net/content/view/214/97/

Muslim Response to Orientalism,HASRIZAL BIN ABDUL JAMIL, http://saifulislam.com/?p=1928

ORIENTALISME DAN KEBANGKITAN ISLAM, Nur A'thiroh Masyaa'il Tan @ Tan Ai Pao Abdullah, http://athiroh-ukm.blogspot.com/2007/07/orientalisme-dan-kebangkitan-islam.html

Mohd Fikri Che Hussain, DEFINISI ORIENTALISME, http://mindaorientalis.blogspot.com/2008/11/3-definisi-orientalisme.html

Thursday, October 15, 2009

Benarkah...

Lutfi Assyaukanie JIL menulis:

Terlalu banyak manfaat yang bisa diambil dari khazanah orientalisme. Studi mereka tentang Qur’an, Hadis, dan sejarah Nabi merupakan bekal yang sangat berharga bagi kita untuk mengungkapkan misteri masa-masa awal sejarah Islam. Dengan metodologi dan standar akademi yang ketat, para ahli Islam dari Barat itu menggali hal-hal yang kerap diabaikan kaum muslim.

Studi mereka tentang sejarah Alquran misalnya, sangat padat dan kaya dengan rujukan sumber-sumber Islam klasik. Penguasaan mereka akan bahasa Arab dan peradaban Mediterania membantu kita dalam mengeksplorasi hal-hal yang selama ini tercecer dalam tumpukan kitab-kitab klasik. Dengan bantuan para orientalis, kita dapat melihat secara lebih komprehensif lagi sejarah pembentukan Alquran.

Satu hal yang kerap diabaikan (atau sengaja diabaikan) kaum muslim adalah bahwa para orientalis itu juga merujuk buku-buku klasik yang bisa ditelusuri dan dibuktikan. Saya pernah mengecek sebagian sumber-sumber kitab klasik yang dirujuk Arthur Jeffrey, Theodor Noldeke, dan John Wansbrough dalam studi mereka tentang sejarah Alquran. Sejauh menyangkut data, tak ada satupun kekeliruan yang mereka perbuat. Semuanya tepat dan mengagumkan.

Saya kemudian malah jadi bertanya-tanya, betapa banyak data dalam sejarah Alquran yang disembunyikan ulama konservatif. Atau saya curiga jangan-jangan mereka memang tidak tahu akan wacana yang begitu kompleks dalam literatur sejarah Alquran. Padahal, pandangan-pandangan yang kerap dituduh sebagai “ciptaan orientalis” sesungguhnya adalah fakta sejarah yang terekam dalam kitab-kitab mu’tabarah (rujukan).

Misalnya, dalam al-Fihrist karya Ibn Nadiem disebutkan bahwa surah Al-Fatihah bukanlah bagian dari Alquran; dalam Al-Itqan karya Jalaluddin al-Suyuthi disebutkan bahwa surah al-Ahzab semula berjumlah 200 ayat, tapi kemudian dipotong hingga kini hanya menjadi 73 ayat; dalam al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an karya Imam Zarkasyi disebutkan bahwa ada dua surah yang tidak dimasukkan dalam mushaf Uthmani, yakni surah al-Khul’ dan al-Hafd.

http://islamlib.com/id/artikel/alquran-dan-orientalisme/

Kagum sungguh dia dengan orientalis ni...

Wednesday, October 14, 2009

Kajian orientalis di UIN

Adian Husaini menulis di bawah tajuk Kajian Orientalis di UIN Jakarta:

Kata Arkoun : “Sejarawan-sejarawan modern telah mengkaji pertanyaan ini dengan semangat kritik, yang secara prinsip dikarenakan Al-Quran dikumpulkan dalam suasana politik yang sangat kacau. Seorang pakar Kearaban dari Jerman mengemukakan kajian kritis pertama terhadap teks Al-Quran kira-kira pada tahun 1860.’’

Yang dimaksud oleh Arkoun dengan pakar Kearaban dari Jerman yang mengkritisi teks al-Quran itu adalah Theodore Nöldeke, yang pada tahun 1860 menerbitkan bukunya, Geschichte des Qurans (Sejarah al-Quran).

Karya Nöldeke ini terus dikembangkan bersama Schwally, Bergsträsser, dan Otto Pretzl, dan ditulis selama 68 tahun sejak edisi pertama. Hasilnya, sampai saat ini, Geschichte des Qorans menjadi karya standar bagi para orientalis khususnya dalam sejarah kritis penyusunan Al-Quran.

Musthafa A’zhami, dalam bukunya, The History of The Qur’anic Text, mengutip satu artikel di Encyclopedia Britannica (1891), dimana Nöldeke menyebutkan banyaknya kekeliruan dalam Al-Quran karena, kata Nöldeke, “Kejahilan Muhammad” tentang sejarah awal agama Yahudi – kecerobohan nama-nama dan perincian yang lain yang ia curi dari sumber-sumber Yahudi.’’

Dalam bukunya, A’zhami membuktikan sejumlah kesalahan fatal kajian Noldeke tentang Al-Quran.

Itulah Theodore Nöldeke, orientalis Jerman yang dibanggakan oleh Arkoun telah melakukan studi kritis terhadap teks Al-Quran dan telah menuduh Nabi Muhammad sebagai penulis al-Quran dan orang jahil.

Anehnya, bukannya mengkritisi pemikiran Nöldeke, Arkoun justru menyesalkan, mengapa sarjana Muslim tidak mengikuti kaum orientalis dalam mengkritik teks Al-Quran tersebut.

Ia menulis dalam bukunya : “Sayang sekali bahwa kritik filosofis terhadap teks suci – yang telah
diterapkan pada Bible berbahasa Hebrew dan Perjanjian Baru tetapi tidak menimbulkan konsekuensi-konsekuensi negatif bagi konsep wahyu – terus ditolak oleh pendapat ilmiah umat Islam.

Karya-karya aliran Jerman terus diabaikan, dan ilmuwan-ilmuwan Muslim tidak berani melakukan penelitian semacam itu walaupun penelitian ini akan memperkuat fondasi ilmiah sejarah mushaf dan teologi wahyu. Alasan yang melatarbelakangi perlawanan ini bersifat politik dan psikologis.’’

boleh lihat di sini http://militan.blogsome.com/2006/01/27/kajian-orientalis-di-uin-jakarta/

Artikel berkaitan

Memahami Orientalis oleh Rumaizuddin http://www.mindamadani.my/content/view/64/3/

Metod Kajian Orientalis Terhadap Sumber Islam oleh mohd fikri che hussain http://mohdfikri.com/blog/buku-melayu/metod-kajian-orientalis-terhadap-sumber-islam.html

Biografi Tokoh Orientalis Menurut Kitab al-A'lam al-Zarikli http://hafizfirdaus.com/content/view/29/54/

KAJIAN ORIENTALIS TERHADAP AL-QUR’AN DAN AL-HADITS http://ghazali_sthi.blog.plasa.com/2008/03/16/kajian-orientalis-terhadap-al-qur%E2%80%99an-dan-al-hadits/

Adian Husaini, Kajian Orientalis di UIN Jakarta” http://militan.blogsome.com/2006/01/27/kajian-orientalis-di-uin-jakarta/

Adnin Armas, Orientalis dan Studi Alquran (Tanggapan atas Tanggapan) http://pondokshabran.org/index.php?option=com_content&task=view&id=27&Itemid=17

Orientalisme dan Al-Quran, Kritik Wacana Keislaman Mutakhir, http://isi.stiki.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=72&Itemid=42

Orientalisme http://liberalisme.blogsome.com/2005/09/22/orientalisme/

Wajah Orientalisme (ada sebut pasal noldeke), http://www.ummahonline.com/?p=1920

Ni yang sokong orientalis :
Alquran dan Orientalisme, http://islamlib.com/id/artikel/alquran-dan-orientalisme/

Siapakah Noldeke?

Theodor Nöldeke (2 Mac 1836 - 25 Disember 1930), sarjana Bahasa Semit Jerman, lahir di Harburg, dan belajar di Gottingen, Vienna, Leiden dan Berlin.

Pada tahun 1859 bukunya tentang sejarah Al-Quran memenangi hadiah daripada Academie des Perancis Prasasti-et Belles Lettres, dan pada tahun berikutnya dia menulis semula di Jerman (Geschichte des Korans) dan diterbitkan dengan tambahan di Gottingen. Pada tahun 1861 ia memulakan kuliah di universiti bandar ini, di mana tiga tahun kemudian beliau dilantik sebagai profesor luar biasa. Pada tahun 1868 ia menjadi profesor di Kiel biasa, dan pada tahun 1872 diangkat ke kerusi Bahasa Oriental di Straßburg, yang ia mengundurkan diri pada tahun 1906.

Nöldeke's pengajian luas dan pelbagai, tetapi fokus utama daripada karya-karyanya telah mengikuti dua baris yang ditunjukkan oleh hadiah esei, Bahasa-bahasa Semit, dan sejarah dan tamadun Islam. Meskipun banyak dari karyanya (contohnya nya neusyrischen Grammatik der Sprache, 1868, Mandäische nya Grammatik, 1874, dan terjemahan daripada Arab daripada Tabari, 1881-1882) dimaksudkan untuk spesialis, banyak daripada buku-buku yang menarik bagi pembaca umum.

Beberapa kajian Nöldeke dimasukkan dalam The Origins of The Koran: Classic Essays on Islam's Holy Book edited by Ibn Warraq.

Beberapa esainya pertama kali muncul di Encyclopædia Britannica, dan artikel tentang Al-Quran, dengan beberapa orang lain, adalah ulang dalam kelantangan yang disebut Oriental sketsa. Artikel-artikel yang berkaitan Parsi adalah ulang dalam kelantangan Jerman, Aufsätze zur Geschichte persischen (Leipzig, 1887).

Charles Cutler Torrey dan Friedrich Schwally Zakharia adalah murid-muridnya.

dipetik dr http://en.wikipedia.org/wiki/Theodor_N%C3%B6ldeke
terjemahan yg belum diedit.

foto dr wikipedia

tujuan

Tujuan istishraq boleh dibhgkan kpd 3:
1. keagamaan
2. perdagangan
3. ilmu/akademik

Tujuan agama:

1. meragukan(tashkik) kesahihan risalah nabi saw dan mendakwa bhw hadis nabawi adalah amal/ 'hasil kerja' org islam sepnajng 3 kurun pertama. Tujuan buruk drpd ini ialah utk memerangi sunnah dgn tujuan menggugurkannya sehingga org islam kehilangan bentuk bambaran perlaksananan prktikal yg khakki bg hukum2 islam dan kehidupan rasul saw . dengan yg demikian islam akan kehilangan unsur utama kekuatannya.

2. meragukan kesahihan al-quran sehingga org islam berpaling dr bertemu di bawah satu hadap yang mengumpulkan/mencantumkan mrk dan menjadi sumber kekuatan mrk dan memasukkan (tan'aa?) lahjah kebagsaan/perkauman.

3. mengurangkan nilai fiqh islami dan menganggapnya sbg diceduk dr fiqh rumani.

4. me.... terhdp bhs arab dan menjauhkan kudratnya dlm melalui arus perkembngan zaman dan mengajar lahajh2 tempatan/ammi dengan menggantikan kedudukan raab fushah.

5. merujukkan islam kpd sumber2 yahudi dan nasrani.

6. mengkristiankan org islam.

7. berpegang kpd hadith2 dhaif dan khabar2 maudhu'/rekaan dlm mengukuhkan pandnagn dan pembinaan teori mrk.

8. hadaf strategi keagamaan dr kempen memburukkan gambaran islam bertujuan mencegah eropah dr menerima islam slps mrk lemah utk hapuskannya/lawannya melalui perang salib. (aljuhni, h.701)

@@@@@@@

TUJUAN-TUJUAN UTAMA ORIENTALISME

(1) Menyelewengkan Aqidah Islam yang sebenar, kerana kekuatan utama umat Islam ialah Aqidah yang sahih.

(2) Cuba meragukan umat Islam terhadap Al-Quran, As-Sunnah dan para ulama’ yang sebenar.

(3) Cuba menghina ataupun merendah-rendahkan Rasulullah s.a.w dan tugasnya sebagai utusan Allah Ta’ala.

(4) Melahirkan keraguan-keraguan terhadap sumber-sumber rujukan umat Islam dan ketamadunan yang ditempa oleh umat Islam zaman-berzaman.

(5) Cuba menyerang umat Islam dengan “serangan pemikiran” @ “perang saraf” kerana ini jauh berbahaya daripada perang dengan menggunakan senjata-senjata yang canggih lagi sofistikated.

(6) Sebagai khidmat dengan memeberikan laluan kepada Gerakan Kristianisasi (At-Tansir) dan Zionisme Yahudi (As-Sohyuniyah)untuk menjajah umat Islam. (http://liberalisme.blogsome.com/2005/09/22/orientalisme/)


sejarah

Sukar utk menentukan permulaan gerakan istishraq. Sebhg ahli sejarah merujuk kdpdzaman kerajaan Islam di Andalus. sbhg lagi kpd zaman perang salib . namun sebagh besar ahli sejarah mrjk kdp zaman daukah umayyah pd kurun ke 2. ia aktif di syam dgn pernataraan rahib Yuhanna al dimasyqi dlm 2 bukunya iaitu hayat muhammad dan hiwar baina masihi wa muslim. tujuanya ialah utk memberi pedoman kpd nasara dalam berdebat dgn org islam. (Mani' bin Hammad al juhni, 1418h, al-mausu'ah al muyassarah fi al adyan wal mazahib wal ahzab al mu'asirah, Riyadh: darul nadwah al alamiah, h.697)

Makna Orientalis dan Siapakah mereka?

ORIENTALISME (Al-Istisyraqiyah - Orientalism) ialah satu gerakan penyelidikan mengenai hal-hal ketimuran khasnya mengenai agama Islam, dan apa-apa sahaja yang berkaitan dengannya seperti sejarahnya, agama-agama di Timur, bahasa-bahasanya, falsafahnya, sosio-ekonominya, adat-istiadatnya dan keseniannya.

Orientalisme merupakan gerakan yang didokong oleh para sarjana barat yang terdiri daripada orang-orang Yahudi dan Kristian,Ia juga boleh dimaksudkan sebagai satu bentuk fahaman yang boleh dihubung-kaitkan kepada suatu aliran pemikiran atau pembelajaran mengenai kehidupan bangsa - bangsa timur umumnya dan mengenai Tamadun Islam serta bangsa Arab khususnya. (http://www.tranungkite.net/v7/modules.php?name=News&file=article&sid=3075)

ORIENTALIS pula (Al-Mustasyriq - Orientalist) pula ialah seorang cendekiawan Barat (ataupun hasil ciptaan Barat) yang menitik-beratkan penyelidikan-penyelidikan di atas, khasnya berkenaan agama Islam dan penganut-penganutnya.

#########

1. Menurut Edward Said dalam tulisannya yang bertajuk Orientalism: a Brief Definition:
“The most readily accepted designation for orientalism is an academic one, and indeed the label still serves in a number of academic institutions. Anyone who teaches, writes about, or researches the Orient - and this applies whether the person is an anthropologist, sociologist, historian, or philologist - either in its specific or its general aspects, is an orientalist, and what he or she says or does is orientalism.

2. Orientalism adalah suatu cara untuk memahami dunia Timur berdasarkan tempatnya yang khusus dalam pengalaman manusia Eropah. Pandangan Said tersebut menunjukkan bahawa Timur sebenarnya adalah diciptakan oleh orang Barat, dengan kata lain “ditimurkan”

3. Said menjelaskan juga makna Orientalism secara luas berupa kajian mengenai sesuatu tentang dunia Timur, tentang kebudayaannya, agama, peradabannya, kehidupannya, dan bahasa bukan hanya mengenai dunia Arab dan Islam sahaja.

Pengertian daripada orientalis sendiri iaitu W.Montrgomery Watt pula ialah :

Suatu studi mengenai budaya, peradaban Timur di antaranya Asia dan termasuk belajar mengenai bahasa, sastera, sejarah dan agama
.(http://www.pkpim.net/modules/news/article.php?storyid=93&keywords=keliru)

ALHAMDULILLAH

Alhamdulillah...blog ni berjaya didaftarkan.
Tujuan saya ialah utk kumpul bhn2 utk study saya.
Moga mudahkan kerja...insyALLAH.